Sistem bahasa yang digunakan selama ini berupa lambang-lambang bentuk bahasa. Artinya , lambang itu berbentuk bunyi, yang lazim disebut bunyi ujar atau bunyi bahasa. Setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Berdasarkan tingkat keformalannya , Mrtin Joos (1967) dalam bukunya The Five Clock membagi variasi menjadi lima macam gaya, yaitu: gaya atau ragam beku ( frozen ) , gaya atau ragam resmi ( formal ) , gaya atau ragam usaha ( konsultatif ) , gaya atau ragam santai ( casual ) , dan gaya atau ragam akrab ( intimate ).
Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal , yang digunakan dalam situasi-situasi kidmat, dan upacara-upacara resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah di mesjid, tata cara pengambilan sumpah, kitab undang-undang, akte notaries, dan surat-surat keputusan. Disebut ragam beku karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan secara mantap, dan tidak boleh diubah. Dalam bentuk tertulis ragam beku ini kita dapati dalam dokumen-dokumen bersejarah, seperti: undang-undang dasar, akte notaris , naskah–naskah perjanjian jual beli.
Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran, dan sebagainya. Ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan di Sekolah dan rapat-rapat yang berorientasi kepada hasil atau prodksi.
Ragam santai atau ragam casual adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu istirahat , berolah raga, berrekreasi, dan sebagainya. Ragam santai banyak menggunakan bentuk allegro, yakni bentuk kata atau ujaran yang dipendekkan . Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab , seperti antar anggota keluarga, atau antar teman yang sudah karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkapn , pendek-pendek , dan dengan artikulasi yang sering kali tidak jelas.
Dalam pembicaraan mengenai variasi bahasa kita berbicara tentang satu bahasa yang memiliki berbagai variasi berkenaan dengan penutur dan penggunaannya secara konkret. Dalam buku karangan Abdul Chaer , tidak tertulis adanya bentuk-bentuk variasi bahasa, melainkan jenis-jenis variasi bahasa. Penjenisan bahasa secara sosiolingistik tidak sama dengan penjenisan ( klasifikasi) bahasa secara geneologis ( genetis )maupun tipologis. Menurut Abdul Chaer penjenisan secara sosiolinguistik terdiri dari faktir-faktor eksternal bahasa , yakni faktor sosiologis , politis , dan kultutr.
Penjenisan bahasa berdasarkan factor sosiologis, artinya penjenisan tidak terbatas pada struktur internal bahasa , tetapi juga berdasarkan faktor sejarahnya. Stewart (dalam Fishman 1968) menggunakan empat dasar untuk menjeniskan bahasa-bahasa sosiologis , yaitu:
1.Standardisasi atau pembakuan adalah: adanya kondifikasi dan penerimaa terhadap sebuah bahasa oleh masyarakat pemakai bahasa.
2.Otonomi keotonomian adalah bahasa-bahasa yang sudah mengalami pembakuan.
3.Historis atau kesejarahan : penjelasan sosiologi bahasa. Menurut Fishman (sebuah linguistic dianggap mempunyai historistas kalau diketahui atau dipercaya sebagai hasil perkembangan yang normal pada masa yang lalu).
4.Vitalitas atau keterpakaian : penjenisan bahasa secara sosiologis. Menurut Fishman , vitalitas adalah pemakaian sistem linguistik oleh satu masyarakat penutur asli yang tidak terisolasi. Jadi , unsure vitalitas ini mempersoalkan apakah sistem linguistic tersebut memiliki penutur asli yang masih menggunakan atau tidak.
Menurut catatan sejarah ada tiga buah bahasa artifisial , yaitu bahasa volapuk, bahasa esperanto, bahasa interlingua. Bahasa volapuk disusun oleh Johan Martin Schleyer , Jerman (1879). Yang kedua bahasa Esperanto, disusun oleh Ludwik Zamenhof, seorang dokter dari Polandia , dengan tujuan agar masyarakat dunia terbebas dari perselisihan akibat perbedaan bahasa. Yang ketiga disebut bahasa interlingua, diciptakan oleh Alexander Gode dari Amerika. Unsure-unsur bahasanya diambil dari bahasa Inggris, Prancis , italia, Rusia , Spanyol, dan Jerman. Jenis bahasa vernakular menurut Pei dan Gainor, (1954) adalah bahasa umum yang digunakan sehari-hari oleh satu bangsa atau satu wilayah geografis, bahasa jenis ini mempunyai cirri-ciri historisitas, otonomi dan vitalitas.
2.Contoh dari bentuk bahasa yang berasal dari bentuk bahasa .
Contoh ungkapan kolokial dalam bahasa Inggris dengan padannya formalnya.
a. Join up : enlist
b. Give up : reliquih
c. Put up with : tolerat
d. Fuul up : filled to capacity
e. Know-how : technical skill:
f. The law a policeman
g. Outsid of : except
h. A natural : one who naturally exper :
Contoh bahasa berdasarkan tahap pemerolehan, yaitu: bahasa ibu misalnya , bahasa ibu penduduk asli di lereng gunung Merapi adalah adalah bahasa Jawa, bahasa ibu tidak mengacu pada bahasa yang dikuasai dan digunakan oleh seorang ibu, melainkan mengacu pada bahasa orang yang mengasuhnya.
Salam Raya Post
Dukung Ferdinaen Writer dalam Kontes Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia
0 Response to "Pokok Bahasa atau Variasi Bahasa"
Post a Comment