Malam ini hanya sebuah rasa
Beku dalam ruang
Melanturkan lukisan kedengkian
Tadi siang
Amarah dalam jiwaku reda
Dibekukan dinginnya malam
Dalam diam, aku berlamun lagi
Petir bergemuruh
Bergulung-gulung tanpa henti
Bertalu-talu
Petir telah menggantikanku
Mengelupas kedengkian
Kepada pemimpin Negri
Yang tertangkap siang tadi
Beranjaknya malam menjadi pagi
Aku tetap tertegun dalam diam
Butiran hujan tetap saja berjatuhan
Aku terhenyak dari sebuah berita di TV
Pemimpin itu telah meninggal
Penyakit jantungnya kumat
Oleh petir yang bertalu-talu malam tadi
Bandung, 2008
Malam Pertobatan
Malam ini
Semua candu kupuaskan
Tetes-tetes anggur merah
Raib sudah dalam setiap tegukan
Nikotin kuhisap dalam-dalam
Berputar memenuhi paru-paruku
Aku muak
Aku bosan
Semua hanya konyol
Pagi, aku terbangun dalam tidurku
Dalam olengku
Semua bagaikan mimpi
Memuaskan malam terakhir
Pertobatan
Setia Budhi, 2008
Lukisan Dunia
Resapilah segala yang pernah ada
Kenikmatan
Kesenangan
Kekayaan
Tidak membuatmu puas bukan?
Dunia
Tidak ada kepuasan yang kekal
Hanya sekejap
Kau ingin tau
Dimana kenikmatan yang abadi
Itu ada di Sorga
Tak usah curang
Mencari kenikmatan di Dunia
Carilah kebenaran
Kelak kau akan menemukannya
Ramadan, 2008
Penulis: Ferdinaen Saragih
Dukung Ferdinaen Writer dalam Kontes Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia
0 Response to "Sajak Ferdinan De J Saragih"
Post a Comment