Dasar-dasar Jurnalistik I

a. Penulis yang benar-benar menulis

Saya ingin sekali menjadi seorang penulis. bukan hanya sekedar penulis, tetapi penulis yang benar-benar menulis. Dalam artian menulis dan terus menulis. Kadang banyak orang yang menyebut dirinya penulis, tetapi menulis jika ada ide. yang saya maksud disini bukan dalam artian yang demikian, karena ide akan datang sendirinya jika kita memiliki kemauan dan semangat.

Untuk menjadi seorang penulis yang propesional. tidak hanya menulis apa yang dia pikirkan. juga harus bisa merumuskan apa yang dipikirkan orang lain. Sehingga ide menulis tidak pernah kosong.

Keinginan saya menjadi seorang penulis, Bukan karena saya jurusan bahasa, namun tumbuh dari kebiasaan saya mebaca tulisan. Keinginan itu sebenarnya telah muncul ketika pada sekolah lanjutan atas, sekarang hanya tinggal mengembangkan. Saya yakin, menulis adalah gambaran sikap Dermawan.

a. Upaya-upaya yang saya lakukan untuk menjadi seorang penulis propesional

Terlalu banyaknya semangat-semangat yang patah atau ide-ide cemerlang terbuang. hanya karena terlalu banyaknya aturan-aturan menulis. sehingga seseorang yang akan memulai menulis memiliki ketakutan-ketakutan tersendiri. Seperti pertanyaan apakah tulisan saya nantinya akan memenuhi kaidah-kaidah penulisan?

Stop memikirkan kualitas tulisan, sebelum memulai menulis. Novakovic pernah berkata, menulislah jangan berpikir, dan saya sangat yakin akan nasehat itu. Seseorang yang akan menulis, jika terlalu memikirkan kualitas tulisannya, dia tak akan pernah menjadi penulis. kesempurnaan dalam menulis hanya akan ada, jika seseorang itu menulis dan terus menulis.

Menyisihkan satu hingga dua jam per hari untuk menulis apa saja. seperti puisi, cerpen, opini, dan yang lainnya. Berputarnya bumi, kita akan semakin terbiasa menulis.

Disamping kegiatan menulis tadi, juga membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan topik yang akan di tulis. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan kita. Tanpa membaca tulisan tidak berarti apa-apa.

Nah, mulailah menulis. Kesempurnaan tulisan akan semakin lengkap jika pernah memulainya dan tak pernah mengakhirinya.

b. Penulis yang di idolakan

Penulis yang saya idolakan adalah Ahmad Sofyandi. Mungkin banyak orang yang tidak mengenalnya. Jujur saya sendiri belum berkenalan dengannya, tapi saya telah mengenalnya dari tulisannya. Dia memiliki cara sendiri untuk menulis. Yang terpentingnya lagi dia pemberontak bagi dosennya yang tidak menulis.

Penulis: Ferdinaen Saragih

1 Response to "Dasar-dasar Jurnalistik I"

  1. tulisan yang bagus...dulu saya bisa menulis kalau lagi stress, sedih dan tertekan.

    akhirnya di bulan mei 2009, saya mulai menulis dalam kondisi apapun...

    thx
    cangkirkayu.blogspot.com

    ReplyDelete