Tak ada Ampun
persetan dengan penguasa Negri
kesabaranku sudah habis detik ini
tidak lagi kubiarkan tikus-tikus itu berkeliaran
aku sudah muak
mataku meradang melihatnya berkeliaran
di dalam selokan emas murni
jerih payah rakyatku sendiri
kita perangkap mereka
jangan sampai ada yang lolos
sudahi bila mereka berontak
jika bertobat
tetap masukkan ke dalam jeruji besi
aku sudah muak
pasti kau juga sama sepertiku bukan?
Setia Bhudi, 2008
Kekuatan Malam
malam ini hanya sebuah rasa
beku dalam ruang
melanturkan lukisan kedengkian
tadi siang
amarah dalam jiwaku reda
dibekukan dinginnya malam
dalam diam, aku berlamun lagi
petir bergemuruh
bergulung-gulung tanpa henti
bertalu-talu
petir telah menggantikanku
mengelupas kedengkian
kepada pemimpin Negri
yang tertangkap siang tadi
beranjaknya malam menjadi pagi
aku tetap tertegun dalam diam
butiran hujan tetap saja berjatuhan
aku terhenyak dari sebuah berita di TV
pemimpin itu telah meninggal
penyakit jantungnya kumat
oleh petir yang bertalu-talu malam tadi
Bandung, 2008
Penulis: Ferdinaen Saragih
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wah ini puisi mantap ya...
ReplyDeleteTutur kata yang lembut tapi juga tajam inilah uniknya puisi.. salam
www.aprijunaidi.com
www.biroiklanoke.com
keren, mantep gan...
ReplyDeletewaduh, kirain tadi puisinya makian semua yah.
ReplyDeleteheheheh
rupanya ngga.
heheeh :D
$6.00 Welcome Survey After Free Registration!
ReplyDelete-click the link above
-then click create new account
-fill in the registration form
-then scroll down and click refer friends
-then spread your link out
thx!!
blog walking...visit me ya..
ReplyDeletemantap bro....
ReplyDeletelanjut sobat....
ReplyDeletecacian tulus kepada penguasa !!!!
ReplyDeleteBajingan berkedok rakyak,
ternyata hanyalah sekumpulan para keparat.
Dengan segala tingkah yang bejat
Kalian buat kami melarat
lebih dari setengah abad....
tulus... kuungkapkan..!!!
dari hati yang tertekan...!!!
dari jiwa yang tertahan.....!!!!
dari jalinan batin yang tersedu sedan....!!!!
Kalian bajingan....!!!!
tulus kuberikan....!!!!
satu gelar kehormatan...!!!
bagi seluruh penguasa jabatan...!!!
yang memiliki perangai hewan...!!!
.... Kalian "SETAN"
"Darah Aceh Kan
Terus Panas karena
telah disulut api
mulai dari setengah
abad silam !!!!
Artikel yang menarik, cerdas dan mencerdaskan. Gak rugi mampir kesini banyak ilmu dan pengetahuan yang diperoleh. Ditunggu postingan berikutnya. Terus berkarya dan…. TETAP SEMANGAT !, Sukses untuk kita semua
ReplyDeletewow..judunya fenomenal sekali..!!dan isinya pun tak kalah menarik..keren..
ReplyDeleteemang gitu yah.....
ReplyDeletesetuju deh....
up up
ReplyDeletewieh...mantabz tuh PUISInya
ReplyDeleteMemang lebih baek Qta Pimpin aja diri sendiri dr pada mempercayai orang....puih...
Wew... Sangar pisan puisinya
ReplyDeletetenang bos, sekarang penjahat2 penjarah uang rakyat lagi ditangkapi. banyak yg kaget karena dulu menjarah ndak papa sekarang kok dibui...
ReplyDeleteoptimis negara kita bakal lebih bersih...:)
yg terang, jangan tergiur dengan calon pemimpin yang pandai berjanji dan mencaci, tanpa bukti dan solusi.
protes nih. jangan lagi menggunakan tikus untuk mengibaratkan kebusukan manusia. tikus itu ciptaan Tuhan juga. tikus itu cari makan. karena dia ga bisa menanam padi, ya terpaksa ke dapur orang ngambil nasi. tikus cuman mengambil secukupnya. tikus tidak rakus, dia akan berhenti makan begitu kenyang. tikus bagian dari alam yang berhak hidup. manusia jangan rakus, musti ada sebagian miliknya yang harus kembali ke alam.
ReplyDeletestop melecehkan tikus. sudah sering dikasi tau tidak kapok-kapok juga. dasar manusia!
melawan dengan kata. melawan dengan hati. malaikat kata, tetap melawan!
ReplyDeletepuisi yang bagus.......dan cerdas langsung mengena biarpun tidak kasar...
ReplyDeletewaw ....... judulnya bikin gelagar "bajing**"
ReplyDeletekeren boss
beuh...mengapa negeriku banyak tikus
ReplyDeletepersetan dengan mereka
tangkap!!
musnahkan...
hilangkan mereka dari muka ku
aku jijik melihat mereka..
hehehehehe
mantap lae...keep posting
Mantap deh!
ReplyDelete