Bermula dari SMA Neg 4 Pematang Siantar

Sebenarnya ini hanya pengalaman saya, mengapa sekarang ini saya berdiri pada sebuah kampus dan duduk di jurusan Bahasa dan sastra Indonesia, yaitu di universitas pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sebenarnya saya sendiri juga tidak tau mengapa? Karena pada awalnya saya bercita-cita menjadi akuntan, seperti halnya bapak saya, yang saya anggap seorang akuntan walaupun SD (sekolah dasar) belum beliaw luluskan, karena dia melebihi sebagian dari sarjana akuntan.

Bermula dari SMA Neg. 4 Pematang Siantar. Ketika kelas 1 SMA, saya belum merumuskan cita-cita saya, seperti halnya sebagian teman-teman yang telah menanam cita-citanya, karena saya masih menitik beratkan pikiran saya pada kesenangan-kesenangan, “Biasa anak SMA” Persahabatan lebih diutamakan daripada masa depan.

Ketika sampai pada tahap kedua yaitu kelas 2 SMA, dimana saya harus memilih jurusan, antara IPS atau IPA, saya tidak susah-susah menentukan pilihan itu, saya langsung memilih jurusan IPS. Memang banyak orang yang bertanya mengapa saya memilih jurusan IPS? karena kebanyakan orang IPSlah yang memimpin negri ini. lagian saya melihat kebanyakan dari jurusan IPA itu, ketika memasuki perguruan tinggi mereka berputar arah ke jurusan IPS, dan itulah kebanggaan saya menjadi jurusan IPS, walaupun kata orang-orang jurusan IPA itu lebih di akui, tapi saya tidak butuh pernyataan, saya butuh fakta.

Sebenarnya pernyataan tentang jurusan di atas bukan membanding-bandingkan antara kedua jurusan itu, karena sebenarnya kedua-duanya sama saja, saya hanya mengubah pandangan orang-orang yang selalu merendahkan IPS.

Mungkin cukuplah tentang itu. Nah, ketika saya sudah masuk kelas 2 SMA, saya menemukan seorang sosok guru akutansi yang sangat luar biasa, saya masih ingat singkatan namanya L.P, beliaw sosok guru yang luar biasa, sehingga pada saat itu juga saya bercita-cita menjadi seorang akuntan, kepiawayan dia dalam mengajar, memberi motivasi sangat luar biasa.

Namun, ketika saya masuk kelas 3 SMA, beliaw tidak mengajar lagi di kelas, karena digantikan oleh guru baru, di situ saya mengalami kemerosotan semangat yang drastis untuk menjadi seorang akuntan. saya mulai beralih menyukai Bahasa Indonesia, karena faktor guru juga, singkatan namanya pak JG, dia memang masih guru baru. Tapi kemampuannya melebihi guru-guru lama. Dia tidak hanya mengajar bagaimana kaidah-kaidah bahasa, tapi juga memotivasi saya untuk menulis, sehingga terpikirkan oleh saya untuk memasuki jurusan sastra Indonesia, menjadi penerus Chairi Anwar.

heex.. mungkin gak ya???

Seiring berputarnya bumi, kelas 3 SMApun usai. Disinilah pertentangan yang dahsyat dalam batin saya. apakah saya akan jadi akuntan atau sastrawan, namun itu tidak terlalu lama karena pada seleksi SPMB kemarin saya memilih kedua jurusan itu. Namun Tuhan sudah memiliki rencana, sehingga saya di luluskan pada jurusan bahasa dan sastra Indonesia.

Penulis: Ferdinaen Saragih

1 Response to "Bermula dari SMA Neg 4 Pematang Siantar"

  1. gileee....
    cerita iduup nee????
    merinding gw....

    ReplyDelete